Jumat, 25 November 2011

Pembuatan Animasi pada Etoys

Etoys adalah aplikasi grafis 2D. Squeak awalnya dikembangkan di Apple pada tahun 1996 oleh Dan Ingalls. 
     Squeak adalah implementasi Smalltalk, berorientasi objek, berbasis kelas, dan reflektif, yang berasal dari Smalltalk-80 di Apple Computer. Ini dikembangkan oleh beberapa pengembang Smalltalk-80 asli, termasuk Dan Ingalls, Ted Kaehler, dan Alan Kay. Tim juga termasuk Scott Wallace dan John Maloney.
Pembuatan Truck sederhana pada Etoys sebagai dasar game sederhana.
1. Buka aplikasi Etoys

2. Pilih Make a Project lalu pilih Make a Painting

3. Buatlah Gambar di bawah ini setelah itu pilih keep pada tools yang berada disebelah kanan.

4. Lalu gerakkan gambar tersebut dengan cara klik kanan pada gambar yang dibuat lalu pilih Open a Viewer For Me

5. Pilih motion pada tools yang berada disebelah kanan gambar lalu drag fungsi Sketch forward (untuk maju), Sketch turn (untuk berputar) & Sketch bounce (untuk memantul) ke dalam windows gambar etoys. Isi masing-masing fungsi sesuai keinginan

6. Untuk menjalankan klik toogle ticking state

7. Hasilnya








Kamis, 17 November 2011

Membuat Gambar 3D Bergerak Dalam Blender

Blender adalah salah satu aplikasi yang digunakan dalam pembuatan grafis pada gambar dalam komputer. Salah satu aplikasi pendukung pembuatan suatu game.
           Disini saya akan menerangkan sedikit tentang cara menggerakkan suatu objek pada aplikasi blender. Saya membuat gambar 3D bangun ruang kubus bertujuan untuk menciptakan konsep dasar dalam pembuatan game mobil dalam pergerakannya.
caranya adalah :
  1. Buka Aplikasi Blender
  2. Pilih Add > Mesh > Cube

    3. Lalu, tekan "I" pada keyboard untuk memasukkan Key dan pilih "Loc" (untuk Location)

    4. Pindah Window dan Ubah Key menjadi 10


    5. Pindahkan kubus tersebut,bisa klik panah dan bisa pula pencet "G" pada keyboard

    6. Tekan "I" pada keyboard untuk Menutup Key yang telah dipencet tadi

    7. Selanjutnya, merubah key frame tadi dengan 1 agar terlihat pergerakan dari kubus tersebut.

    8. Kemudian, jalankan dengan mengklik tanda Start pada window





Rabu, 09 November 2011

Produk yang akan dikomparasi adalah CDI dengan rentang harga 300-500 ribu yaitu merek BRT, XP, Rextor dan Cheetah. Pengetesan menggunakan dyno, rpm meter, konsumsi BBM dan akselerasi (racelogic). Motor yg digunakan test adalah Honda Supra X125 (unit masih baru pinjaman dari PT Astra Honda Motor).


Ini dia empat kontestan yang bakal diadu... Eng ing eng...!!!!!!!!





Silahkan teman2 kaskuser yg berminat menjadi tester atau sekadar menonton laga maha dahsyat ini, datang hari ini ke:

Otomotif Service Station
Jl. Panjang 8A Kebun Jeruk
Jakarta Barat 11530
19 Maret 2009 pukul 14.00 WIB

Sekaligus untuk silaturahmi dengan anggota forum Otomotifnet (Otonetters) yang akan sering melakukan kerjasama dengan kaskus (Beberapa kaskuser merupakan member forum otomotifnet juga)

FYI :
Test dibagi menjadi beberapa tahap
Test hari ini hanya utk mengetest konsumsi bahan bakar & Limit RPM
Test berikutnya, adu kecepatan, jetting, dll. Waktunya masih tentative

Untuk diskusi lebih jauh, silahkan ke sini


Quote:
Originally Posted by habibieu2 View Post
Hasil Sementara Test CDI Tahap 1

Test dilakukan saat suhu mesin berkisar 70 derajat celcius
Test mengukur limit tertinggi dari CDI Aftermarket
  1. Kondisi CDI Standar
    RPM Tertinggi = 9.840
    Kondisi Busi = Putih
  2. BRT (Posisi Kurva=8)
    RPM Tertinggi = 12.930
    Kondisi Busi = Putih
  3. Cheetah Power
    RPM Tertinggi = 12.700
    Kondisi Busi = Putih
  4. XP
    RPM Tertinggi = 12.400
    Kondisi Busi = Putih
  5. Rextor
    RPM Tertinggi = 12.280
    Kondisi Busi = Putih

selanjutnya malam ini akan di test kecepatan menggunakan alat ukur RaceLogic

Kaskuser yang Datang:
-Leer
-Spidlova
-Leowsy
-carlosmaria


Beberapa orang yang hadir :


Dikeroyok rame2..


Suhu dipatok pada 70 derajat celcius, toleransi lebih atau kurang 5 derajat celcius. Diukur pakai termometer digital merek Krisbow


Pengetesan 4 CDI


Setelah digeber abis, busi jadi putih, tanda kekurangan suplai bahan bakar di putaran (sangat) tinggi



Sedikit profil tentang masing-masing CDI yang dikomparasikan oleh OTONETTERS dan Kaskuser sekalian:

Rextor Adjustable CDI
Harga: Rp 500.000-550.000

CDI Rextor ini memiliki 16 kurva pengapian yang bisa dipilih. Rextor menyebut pilihan kurvanya dengan MSS (map selection switch). Kurva 0 sampai 4 merupakan kurva untuk optimalsasi mesin dalam kondisi standar. Sedang 4 hingga 9 dilanjutkan A hingga F bisa di gunakan untuk setting mesin yang sudah di modifikasi.

Sedang untuk pemasangan, Rextor Adjustable mengharuskan penggunaan koil dan kiprok original untuk motor standar atau korek standar. Sedang untuk motor balap yang menggunakan pengapian total loss yang tidak dilengkapi sepul pengisian dan kiprok. Harus memiliki tegangan aki minimum 12,3 volt agar CDI ini tetap bisa berfungsi dengan baik.

BRT Neo Click
Harga Rp 500.000

Sama seperti Rextor, CDI asal Cibinong ini juga memiliki 16 kurva pengapian. Kurva 0 dimulai dengan puncak grafik pengapian di 27 derajat sebelum titik mati atas dan maju 1 derajat tiap satu pilihan kurva. BRT Neo Click ini juga dilengkapi dengan lampu biru yang dinamai Blue Eyes Technologi.

Lampu ini akan menyala bila terjadi kekurangan atau kelebihan tegangan listrik yang bisa menyebabkan kerusakan pada CDI. Bila kurang dari 10 volt atau lebih dari 16 volt maka lampu akan menyala. Yang akhirnya ini juga berfungsi sebagai indikator kerusakan pada piranti pengapian motor kita.


Cheetah Power CP400

Harga Rp 488.000

Sebenarnya CDI Cheetah Power ini merupakan universal programmable CDI yang kurva pengapiannya bisa diatur dengan menggunakan komputer atau menggunakan keypad. Namun khusus untuk pengetesan ini kurva pengapian dan soket CDI yang digunakan khusus dibuat hanya untuk Honda Supra X125.

Khusus untuk Honda Supra X125 ini disediakan dua kurva pengapian yang bisa dipilih. Istimewanya khusus untuk pengaturan kurva ala programmable dengan komputer atau keypad, settingan bisa dilakukan per 50 RPM per 0,25 derajat, totalnya ada 489 step. Selain karena memiliki fitur multi voltage, maka output powernya juga bisa dipilih settingan voltase per 50 RPM.

XP202
Harga: Rp 350.000

Sejak pertama kali muncul, CDI bikinan kampung Ciomas, Bogor ini terkenal dengan api besarnya. Dilengkapi teknologi LCCM untuk menghemat pemakaian arus listrik sehingga meskipun api besar, CDI tidak panas.

XP202 dirancang menggunakan toroit yang mampu menghasilkan tegangan step up hingga 400 volt. Selain itu, XP202 juga dirancang mampu digeber hingga putaran di atas 12.000 rpm (unlimiter). Klaim pembuatnya, aplikasi XP202 mampu menghemat pemakaian BBM antara 10-20 persen. Harga eceran tertinggi Rp 350 ribu.
Quote:
Originally Posted by habibieu2 View Post
Pengetesan kecepatan di jalan samping tol deket taman aries menemui kendala sehingga harus ditunda,

karena malam ini pengetesan akselerasi tidak membuahkan hasil.. baru test kondisi standar racelogic sempat eror karena ada kesalahan settingan... setelah lebih dari 1,5 jam racelogic beres eh malah ada pak polisi iseng... bubar deh kita...

begitulah kisah2 menyenangkan jd wartawan otomotif. demi pembaca, rela malam2 geber motor kenceng2, disamperin polisi pula. huhhhh.... tetap SEMANGAT!!!!

polisinya sempet kita kacangin dulu, baru deh diajak ngobrol 

kan akhirnya jadi pada tahu cape ya kwakwkakwkak... tapi tetep aja narsis..!!!!!!!! foto2 tetep hahahaha...


untuk pengetesan akselerasi ini, mungkin akan ditunda dulu.. waktu akan diumumkan nanti ya.. jadi sabar dulu ya... maap sebelumnya.. hehhehe

thks buat Otomotif Grup, Otonetters serta KasKuser
leowsy, bintang pradipta, spidlova, arseen lupin, farizz, carlosmaria, super63, popo dari Tabloid Otomotif, serta uky dari Motobike Magazine... yang udah setia sampai malam... 
Quote:
Originally Posted by habibieu2 View Post
quote dari bro Super63, Otonetters yg mencatat semua hail test speed dari racelogic :


kita jadinya ngetes hari rabu malem start jam 11 kelar jam stngh tiga, di depan kantor OTOMOTIFNET di jalan panjang no8A, strat dari pertigaan relasi finish sebelum jembatan TOL, kira2 300 meteran. 200 meter buat trek 100 untuk ngerem. jam segitu situasi lalu lintas udah lumayan sepi apalagi makin malem hehhe..

kondisi mesin standar abis tanpa jetting. kalau kemarin beberapa produsen CDI memang minta jetting seperti REXTOR dan XP, tapi biar adil untuk sesi test kali ini lebih baik semua tanpa modifikasi apapun. kalau masih ada waktu dan sempet kapan2 kita bikin deh yang pakai jetting..

hasil masing2 tester sebagai berikut:
Standar
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.0
0-200 14.7

Bintang Pradipta
Distance(m) Time(s)
0-100 11.7
0-200 16.7

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 09.0
0-200 14.1


BRT

Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.3
0-200 15.1

Bintang Pradipta
Distance(m) Time(s)
0-100 09.4
0-200 14.2

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 08.5
0-200 13.3

CHEETAH POWER
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 08.1
0-200 12.9

Bintang Pradipta
Distance(m) Time(s)
0-100 09.6
0-200 14.6

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 09.3
0-200 14.4


XP

Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 09.5
0-200 14.4

Bintang Pradipta

Distance(m) Time(s)
0-100 09.7
0-200 14.6

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 09.1
0-200 14.0


REXTOR

Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.6
0-200 15.4

Bintang Pradipta

Distance(m) Time(s)
0-100 09.6
0-200 14.5

Super 63

Distance(m) Time(s)
0-100 09.2
0-200 14.1
Pengetesan Tahap 3: Sipa Konsumsi Bahan Bakar Teririt?
Pengukuran konsumsi bahan bakar dilakukan dengan menggunakan burette (gelas ukur), cara pengetesannya dengan melihat siapa yang paling cepat menghabiskan 100ml bensin. Secara sederhana dari hasilnya bisa dilihat, yang cepat habis berarti boros sedang yang lama abisnya berarti irit.
Saat pengetesan motor dalam keadaan diam dengan suhu mesin dipatok pada kurang lebih 70 derajat celcius. Dan putaran mesin dibuat statis pada 5000rpm. Pengukuran dilakukan dengan 3 stopwatch yang dipegang oleh Arseen lupin, Nanda, dan David. Didapat hasil rata-rata sebagai berikut:
CDI Standar : 1 menit 16 detik
CDI BRT Neo Click : 1 menit 25 detik (penghematan 11,84%)
CDI Cheetah Power CP 400 : 1 menit 22 detik (penghematan 7,89%)
CDI XP : 1 menit 15 detik (lebih boros 1,31%)
CDI Rextor : 1 menit 17 detik (penghematan 1,31%)
Pengetesan Tahap 4: Siapa Power Tertinggi?
Test terakhir ini dilakukan di dynamometer bermerek Dyno Dynamic milik bengkel Khatulistiwa dikawasan Jl Pramuka, Jakarta Timur. Pengetesan dyno dilakukan tanpa ubahan apapun pada motor. Bahkan settingan angin dan bensin pada karburator dibuat seragam meski gonta ganti CDI. Pengetesan dilakukan 2 kali, dengan spuyer standar dan dengan spuyer yang sudah naik satu step dari standar. Ukuran 35/75 menjadi 38/78.
CDI juga tetap menggunakan pilihan klik/kurva yang sama dengan 3 test sebelumnya. Pada pengetesan ini suhu mesin dipatok seragam pada 90 derajat celcius sebelum mesin digas. Berkat blower yang dipasang di dekat blok silinder suhu mesin selama pengetesan bisa stabil dikisaran 100-110 derajat celcius. Dan tiap CDI punya kesempatan 5 kali run. Hasil yang diperoleh cukup mencengangkan.
Sesi pertama tanpa jeting
Max Power CDI Standar : 8 dk
Max Power CDI XP : 7,8 dk
Max Power CDI Rextor : 7,9 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 7,3 dk
Max Power CDI BRT : 7,7 dk
Sesi kedua dengan jeting
Max Power CDI Standar : 7,4 dk
Max Power CDI XP : 6,1 dk
Max Power CDI Rextor : 7,5 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 6,8 dk
Max Power CDI BRT : 7,3 dk
Untuk diskusi lebih jauh tentang proses dan hasil pengetesan ini silahkan bergabung dalam forum diskusi di : Forum OTOMOTIFNET.COM di thread Test & Komparasi Produk – Komparasi CDI Lokal
Sumber : Otomotifnet.com

Produk yang akan dikomparasi adalah CDI dengan rentang harga 300-500 ribu yaitu merek BRT, XP, Rextor dan Cheetah. Pengetesan menggunakan dyno, rpm meter, konsumsi BBM dan akselerasi (racelogic). Motor yg digunakan test adalah Honda Supra X125 (unit masih baru pinjaman dari PT Astra Honda Motor).



Ini dia empat kontestan yang bakal diadu... Eng ing eng...!!!!!!!!





Silahkan teman2 kaskuser yg berminat menjadi tester atau sekadar menonton laga maha dahsyat ini, datang hari ini ke:

Otomotif Service Station
Jl. Panjang 8A Kebun Jeruk
Jakarta Barat 11530
19 Maret 2009 pukul 14.00 WIB

Sekaligus untuk silaturahmi dengan anggota forum Otomotifnet (Otonetters) yang akan sering melakukan kerjasama dengan kaskus (Beberapa kaskuser merupakan member forum otomotifnet juga)

FYI :
Test dibagi menjadi beberapa tahap
Test hari ini hanya utk mengetest konsumsi bahan bakar & Limit RPM
Test berikutnya, adu kecepatan, jetting, dll. Waktunya masih tentative

Untuk diskusi lebih jauh, silahkan ke sini


Quote:
Originally Posted by habibieu2 View Post
Hasil Sementara Test CDI Tahap 1

Test dilakukan saat suhu mesin berkisar 70 derajat celcius
Test mengukur limit tertinggi dari CDI Aftermarket
  1. Kondisi CDI Standar
    RPM Tertinggi = 9.840
    Kondisi Busi = Putih
  2. BRT (Posisi Kurva=8)
    RPM Tertinggi = 12.930
    Kondisi Busi = Putih
  3. Cheetah Power
    RPM Tertinggi = 12.700
    Kondisi Busi = Putih
  4. XP
    RPM Tertinggi = 12.400
    Kondisi Busi = Putih
  5. Rextor
    RPM Tertinggi = 12.280
    Kondisi Busi = Putih

selanjutnya malam ini akan di test kecepatan menggunakan alat ukur RaceLogic

Kaskuser yang Datang:
-Leer
-Spidlova
-Leowsy
-carlosmaria


Beberapa orang yang hadir :


Dikeroyok rame2..


Suhu dipatok pada 70 derajat celcius, toleransi lebih atau kurang 5 derajat celcius. Diukur pakai termometer digital merek Krisbow


Pengetesan 4 CDI


Setelah digeber abis, busi jadi putih, tanda kekurangan suplai bahan bakar di putaran (sangat) tinggi



Sedikit profil tentang masing-masing CDI yang dikomparasikan oleh OTONETTERS dan Kaskuser sekalian:

Rextor Adjustable CDI
Harga: Rp 500.000-550.000

CDI Rextor ini memiliki 16 kurva pengapian yang bisa dipilih. Rextor menyebut pilihan kurvanya dengan MSS (map selection switch). Kurva 0 sampai 4 merupakan kurva untuk optimalsasi mesin dalam kondisi standar. Sedang 4 hingga 9 dilanjutkan A hingga F bisa di gunakan untuk setting mesin yang sudah di modifikasi.

Sedang untuk pemasangan, Rextor Adjustable mengharuskan penggunaan koil dan kiprok original untuk motor standar atau korek standar. Sedang untuk motor balap yang menggunakan pengapian total loss yang tidak dilengkapi sepul pengisian dan kiprok. Harus memiliki tegangan aki minimum 12,3 volt agar CDI ini tetap bisa berfungsi dengan baik.

BRT Neo Click
Harga Rp 500.000

Sama seperti Rextor, CDI asal Cibinong ini juga memiliki 16 kurva pengapian. Kurva 0 dimulai dengan puncak grafik pengapian di 27 derajat sebelum titik mati atas dan maju 1 derajat tiap satu pilihan kurva. BRT Neo Click ini juga dilengkapi dengan lampu biru yang dinamai Blue Eyes Technologi.

Lampu ini akan menyala bila terjadi kekurangan atau kelebihan tegangan listrik yang bisa menyebabkan kerusakan pada CDI. Bila kurang dari 10 volt atau lebih dari 16 volt maka lampu akan menyala. Yang akhirnya ini juga berfungsi sebagai indikator kerusakan pada piranti pengapian motor kita.


Cheetah Power CP400

Harga Rp 488.000

Sebenarnya CDI Cheetah Power ini merupakan universal programmable CDI yang kurva pengapiannya bisa diatur dengan menggunakan komputer atau menggunakan keypad. Namun khusus untuk pengetesan ini kurva pengapian dan soket CDI yang digunakan khusus dibuat hanya untuk Honda Supra X125.

Khusus untuk Honda Supra X125 ini disediakan dua kurva pengapian yang bisa dipilih. Istimewanya khusus untuk pengaturan kurva ala programmable dengan komputer atau keypad, settingan bisa dilakukan per 50 RPM per 0,25 derajat, totalnya ada 489 step. Selain karena memiliki fitur multi voltage, maka output powernya juga bisa dipilih settingan voltase per 50 RPM.

XP202
Harga: Rp 350.000

Sejak pertama kali muncul, CDI bikinan kampung Ciomas, Bogor ini terkenal dengan api besarnya. Dilengkapi teknologi LCCM untuk menghemat pemakaian arus listrik sehingga meskipun api besar, CDI tidak panas.

XP202 dirancang menggunakan toroit yang mampu menghasilkan tegangan step up hingga 400 volt. Selain itu, XP202 juga dirancang mampu digeber hingga putaran di atas 12.000 rpm (unlimiter). Klaim pembuatnya, aplikasi XP202 mampu menghemat pemakaian BBM antara 10-20 persen. Harga eceran tertinggi Rp 350 ribu.
Quote:
Originally Posted by habibieu2 View Post
Pengetesan kecepatan di jalan samping tol deket taman aries menemui kendala sehingga harus ditunda,

karena malam ini pengetesan akselerasi tidak membuahkan hasil.. baru test kondisi standar racelogic sempat eror karena ada kesalahan settingan... setelah lebih dari 1,5 jam racelogic beres eh malah ada pak polisi iseng... bubar deh kita...

begitulah kisah2 menyenangkan jd wartawan otomotif. demi pembaca, rela malam2 geber motor kenceng2, disamperin polisi pula. huhhhh.... tetap SEMANGAT!!!!

polisinya sempet kita kacangin dulu, baru deh diajak ngobrol 

kan akhirnya jadi pada tahu cape ya kwakwkakwkak... tapi tetep aja narsis..!!!!!!!! foto2 tetep hahahaha...


untuk pengetesan akselerasi ini, mungkin akan ditunda dulu.. waktu akan diumumkan nanti ya.. jadi sabar dulu ya... maap sebelumnya.. hehhehe

thks buat Otomotif Grup, Otonetters serta KasKuser
leowsy, bintang pradipta, spidlova, arseen lupin, farizz, carlosmaria, super63, popo dari Tabloid Otomotif, serta uky dari Motobike Magazine... yang udah setia sampai malam... 
Quote:
Originally Posted by habibieu2 View Post
quote dari bro Super63, Otonetters yg mencatat semua hail test speed dari racelogic :


kita jadinya ngetes hari rabu malem start jam 11 kelar jam stngh tiga, di depan kantor OTOMOTIFNET di jalan panjang no8A, strat dari pertigaan relasi finish sebelum jembatan TOL, kira2 300 meteran. 200 meter buat trek 100 untuk ngerem. jam segitu situasi lalu lintas udah lumayan sepi apalagi makin malem hehhe..

kondisi mesin standar abis tanpa jetting. kalau kemarin beberapa produsen CDI memang minta jetting seperti REXTOR dan XP, tapi biar adil untuk sesi test kali ini lebih baik semua tanpa modifikasi apapun. kalau masih ada waktu dan sempet kapan2 kita bikin deh yang pakai jetting..

hasil masing2 tester sebagai berikut:
Standar
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.0
0-200 14.7

Bintang Pradipta
Distance(m) Time(s)
0-100 11.7
0-200 16.7

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 09.0
0-200 14.1


BRT

Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.3
0-200 15.1

Bintang Pradipta
Distance(m) Time(s)
0-100 09.4
0-200 14.2

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 08.5
0-200 13.3

CHEETAH POWER
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 08.1
0-200 12.9

Bintang Pradipta
Distance(m) Time(s)
0-100 09.6
0-200 14.6

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 09.3
0-200 14.4


XP

Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 09.5
0-200 14.4

Bintang Pradipta

Distance(m) Time(s)
0-100 09.7
0-200 14.6

Super 63
Distance(m) Time(s)
0-100 09.1
0-200 14.0


REXTOR

Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.6
0-200 15.4

Bintang Pradipta

Distance(m) Time(s)
0-100 09.6
0-200 14.5

Super 63

Distance(m) Time(s)
0-100 09.2
0-200 14.1